Apa jenis plastik yang tidak bisa dicetak 3D?
Meskipun banyak bahan plastik dapat digunakan dalam pencetakan 3D, tidak semua plastik cocok untuk proses ini.Berikut adalah beberapa plastik yang sering tidak cocok atau tidak dapat digunakan dengan teknik pencetakan 3D tradisional seperti pemodelan deposisi cair:
Fluoropolimer: Fluoropolimer seperti polytetrafluoroethylene (PTFE) umumnya tidak cocok untuk pencetakan 3D karena titik leburnya biasanya sangat tinggi,sedangkan teknologi pencetakan 3D tradisional biasanya membutuhkan bahan untuk meleleh pada suhu yang relatif rendah.
Plastik rekayasa suhu tinggi: Meskipun beberapa plastik rekayasa suhu tinggi, seperti polyetheretherketone (PEEK) dan polyphenylene sulfide (PPS),memiliki ketahanan suhu tinggi yang sangat baik, titik leleh dan sensitivitas termal yang tinggi membuat mereka kurang cocok untuk teknologi pencetakan 3D tradisional.
Epoxy Resin: Teknologi pencetakan 3D tradisional seringkali sulit untuk menggunakan resin epoksi karena membutuhkan pengerasan UV atau proses pengerasan khusus lainnya.
Polyurethane: Polyurethane biasanya merupakan bahan yang fleksibel dan lembut, tetapi sifat kimia dan persyaratan pengerasan membuatnya kurang umum dalam pencetakan 3D tradisional.
Beberapa plastik yang dapat terurai secara biologis: Mekanisme degradasi beberapa plastik yang dapat terurai secara biologis mungkin tidak cocok untuk proses pencetakan 3D tradisional.Ini termasuk beberapa bahan ramah lingkungan seperti plastik berbasis pati.
Perlu dicatat bahwa dengan perkembangan teknologi pencetakan 3D, bahan dan teknologi baru terus muncul,sehingga beberapa bahan yang tidak cocok di masa lalu dapat diadaptasi atau bahan baru dikembangkan di masa depanSelain itu, beberapa teknologi pencetakan 3D khusus, seperti pencetakan 3D pengeras cahaya, dapat menangani beberapa bahan yang sulit diproses dengan pencetakan 3D tradisional.