Ya, pemolesan biasanya dianggap sebagai proses finishing.Ini adalah salah satu langkah terakhir dalam pembuatan atau perawatan permukaan suatu bahan atau produk, yang bertujuan untuk meningkatkan permukaan akhir dan penampilan.Pemolesan sering dilakukan setelah proses pembuatan lainnya, seperti pemesinan, penggilingan, atau pengamplasan, untuk menghaluskan permukaan dan mencapai tingkat kehalusan, kilau, dan kejernihan yang diinginkan.
Sebagai proses finishing, pemolesan membantu menghilangkan ketidaksempurnaan, seperti goresan, noda, atau kusam, yang mungkin ada di permukaan bahan.Ini menciptakan permukaan yang lebih halus dan lebih halus, meningkatkan daya tarik visual dan kualitas produk akhir.Pemolesan juga dapat digunakan untuk menyiapkan permukaan untuk proses selanjutnya, seperti pelapisan, pelapisan, atau pengecatan, dengan memastikan permukaan yang bersih dan halus untuk daya rekat yang lebih baik.
Pilihan untuk memasukkan pemolesan sebagai proses finishing tergantung pada persyaratan khusus dan hasil yang diinginkan dari produk atau bahan.Beberapa aplikasi mungkin memerlukan hasil akhir yang sangat mengkilap atau seperti cermin, sementara yang lain mungkin memerlukan tingkat kehalusan atau kejernihan tertentu.Pemolesan dapat dilakukan secara manual dengan tangan menggunakan bahan abrasif atau dengan bantuan alat atau mesin listrik, tergantung pada ukuran, kerumitan, dan bahan yang dipoles.
Secara keseluruhan, pemolesan adalah proses finishing penting yang digunakan di berbagai industri, termasuk otomotif, dirgantara, perhiasan, furnitur, dan banyak lainnya, untuk menyempurnakan permukaan akhir dan meningkatkan daya tarik estetika produk akhir.